Demokrat Sebut Tak Mudah Gibran Maju Pilgub Jateng

JAKARTA – Wali Kota Solo yang juga Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, dinilai hanya tinggal tidur saja untuk memenangkan Pilgub Jawa Tengah pada 2024 mendatang. Partai Demokrat (PD) berkata lain terkait pandangan tersebut.

Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani awalnya mengapresiasi sikap Gibran yang telah mempersiapkan diri jika ditugaskan untuk maju Pilgub Jateng 2024. Namun, Kamhar menyebut tetap akan ada kejutan di Pilgub Jawa Tengah (Jateng) 2024.

“Kami menghormati sikap Gibran yang bersiap diri jika ada penugasan untuk maju di Pilgub Jateng pada 2024 nanti. Jika ada pandangan bahwa secara matematika politik di atas kertas Gibran akan menang mudah jika menjadi kontestan apalagi jika menggandeng pasangan yang tepat sah-sah saja, namun dalam politik praktis sering ada kejutan-kejutan,” kata Kamhar saat dihubungi, Sabtu (21/1/2023).

Kamhar menyebut, meskipun Jawa Tengah merupakan basis politik dan suara PDIP, tapi kader yang maju tidak akan otomatis menang. Dia menilai kader dari PDIP juga tidak akan menang mudah di Jawa Tengah.

Baca Juga:   Kader PPP di Daerah Usulkan Ganjar Capres 2024, Mardiono Sebut KIB Tetap Solid

“Sekalipun di Jawa Tengah menjadi basis politik PDIP, namun tak berarti bahwa kader PDIP bisa otomatis menang atau menang mudah pada kontestasi Pilgub,” ujar dia.

Kamhar mengambil contoh pada Pilgub 2018 saat Ganjar Pranowo selaku incumbent maju kembali dan dijagokan berbagai lembaga survei untuk menang mutlak. Namun, lanjutnya, hitungan KPU tidak sama dengan hasil survei.

Saat itu, Ganjar yang berpasangan dengan Taj Yasin berhadapan dengan Sudirman Said dan Ida Fauziyah. Dia menyebut, meski menang, Ganjar tetap kesulitan menghadapi pasangan Sudirman-Ida.

“Pengalaman Pilgub Jateng 2018 yang lalu Mas Ganjar Pranowo selaku incumbent yang dijagokan berbagai lembaga survei akan menang mutlak ternyata tak mudah. Sebagian besar lembaga survei memotret perolehan Ganjar-Yasin di atas 70% sementara Sudirman-Ida kurang dari 20%, namun hasilnya kemudian perolehan Ganjar-Yasin hanya 58,78% dan Sudirman-Ida 41,22% padahal keduanya terbilang baru untuk panggung politik Jawa Tengah,” tuturnya.(SW)