“Agak beda dunia dalam politik, karena koalisi itu terdiri beberapa partai politik maka banyak dimensi yang harus dibicarakan. Sepintas bagi orang yang agak dangkal cara berpikirnya, ya boleh saja, tapi kemajuan dalam KIB ini jelas,” kata dia.

Fikri mengakui pembahasan capres dan cawapres memang masih alot. Namun hal itu termasuk bagian dari kehati-hatian agar tidak menentukan pemimpin secara asal-asalan.

“Iya (jangan terburu-buru),(semisal) capres sudah sepakat terus wapres. Memang alot, tetapi alotnya itu lebih kepada kan ini untuk target kemenangan. Di sisi lain capres cawapres ini kan memimpin negara jadi nggak bisa kita asal-asalan gitu,” tutur Fikri.

“Hanya karena gengsi sektoral partai, kemudian atau hanya kepentingan semata menurut saya berat kalau gitu ceritanya,” sambungnya.(SW)