Terkait Isu Jokowi Gabung Golkar, JK: Tak Bisa Langsung Jadi Ketua Umum Loh!

Kunci Sukses
Presiden Jokowi (Foto Biro Pers Sekretariat Presiden)

JAKARTA – Isu Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) bakal gabung ke Partai Golkar terus mencuat. Elite Golkar Jusuf Kalla mengatakan harus melalui kader lebih dulu, tak bisa langsung Ketua Umum, seperti Ketum PSI baru 2 hari langsung Ketua Umum.

Dua elite Golkar mulai dari Jusuf Kalla hingga Airlangga Hartarto buka suara merespons hal tersebut. Apa kata keduanya?
Kabar Jokowi akan masuk Golkar santer berembus. Jokowi disebut akan gabung ke Golkar usai Pilpres 2024.

Jokowi pun sempat bersuara soal isu tersebut. Jokowi lantas berkelakar kalau dirinya setiap hari masuk istana.

“Masuk Golkar? Saya tiap hari masuk, tapi masuk Istana,” kata Jokowi kepada wartawan, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2). Jokowi menjawab saat ditanya soal tanggapan terkait kabar dirinya akan gabung Golkar.

Sementara Jusuf Kalla ungkap adanya persyaratan untuk gabung Golkar.
Senior Golkar Jusuf Kalla menilai semua orang bisa saja bergabung ke Golkar. Namun, dia mengungkap ada persyaratan untuk bergabung.

“Ya semua orang bisa bergabung ke Golkar tapi dengan syarat-syarat, bergabung saja boleh, apa yang tidak boleh,” kata JK usai acara Muktamar Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2024).

Baca Juga:   Tom Lembong Mengaku Menyesal Pernah Jadi Bagian dari Pemerintahan Jokowi

JK menyebut ada mekanisme untuk duduk di posisi pengurus. Begitu pula untuk menjadi ketua umum partai harus memenuhi syarat menjadi kader selama 5 tahun.

“Tapi kalau untuk jadi pengurus ada aturannya, kalau untuk jadi ketua atau jadi apa minimum 5 tahun harus jadi kader,” katanya.

Berbeda dengan Jusuf Kalla, Airlangga menyebut kalau Partai Golkar dan Jokowi memang sudah rapat. Airlangga mengungkap kedekatan Golkar dan Jokowi.

“Pak Jokowi dan Partai Golkar memang sudah rapat,” kata Airlangga di DPP Golkar, Jakarta Barat, Minggu (10/3/2024).

Airlangga mengatakan Jokowi sudah dekat dengan Partai Golkar, contohnya soal iklan Golkar. Menko Perekonomian itu pun menilai Jokowi nyaman dengan partainya tersebut.

“Jadi karena sudah rapat sudah beriringan lihat saja iklan-iklan Partai Golkar bersama Pak Jokowi. Sehingga tentu itu menunjukkan bahwa kedekatan Pak Jokowi dan kenyamanan Pak Jokowi dengan Partai Golkar,” ujarnya.(SW)