Heboh Chat Cari Duit Pimpinan KPK, Novel Sebut Budaya Integritas di KPK Sudah Rusak

JAKARTA – Heboh chat WA cari duit pimpinan KPK bikin mantan penyidik KPK, Novel Baswedan geram. Ia menyebut budaya integritas di KPK sudah rusak.

Novel Baswedan menyoroti ramai potongan percakapan via aplikasi perpesanan antara Wakil Ketua KPK Johanis Tanak dengan Plh Dirjen Minerba Muhammad Idris Froyoto Sihite. Novel menyinggung terkait lingkungan dan dengan siapa orang berkawan.

“Memang ya, kalau kita bekerja atau berinteraksi, tentu akan terpengaruh lingkungan dan dengan siapa kita berkawan,” ujar Novel, saat dihubungi, Kamis (13/4/2023).

Novel menyebut budaya kerja di KPK sudah dirusak. Menurutnya hal ini yang membuat perilaku yang melanggar batas integritas menjadi hal yang biasa dilakukan.

“Ketika di KPK budaya kerja sudah sedemikian rupa dirusak, maka perilaku yang conflict of interest atau melanggar batasan integritas akan dianggap biasa, bahkan dibela,” tuturnya.

Novel lantas menyoroti saat Johanis Tanak memimpin perkara di ESDM. Novel mempertanyakan sikap Johanis Tanak yang dinilai memiliki conflict of interest. Dari sini, budaya kerja integritas KPK dirusak.

“Di kasus ini yang menjadi perhatian saya adalah apakah Johanis Tanak ketika memimpin ekspose perkara di ESDM, yang terkait dengan temannya sudah menyatakan dirinya conflict of interest atau diam saja?” ujar Novel.

Diketahui sebelumnya, potongan percakapan via aplikasi perpesanan antara Wakil Ketua KPK Johanis Tanak dan Plh Dirjen Minerba Muhammad Idris Froyoto Sihite yang berisi ‘bisalah kita cari duit’ viral di media sosial. Johanis Tanak bersumpah percakapan itu terjadi sebelum adanya perintah penyelidikan.

Johanis Tanak mulanya mengatakan tidak tahu bahwa Idris Sihite sudah menjadi PLH Dirjen Minerba. Yang dia tahu, katanya, Idris itu masih menjabat Karo Hukum ESDM.

Baca Juga:   LPSK Sebut Istri Ferdy Sambo Butuh Psikiater

“Terus terang, saya berani bersumpah, saya tidak tahu kalau Idris Sihite itu sudah jadi PLH Dirjen, yang saya tahu beliau itu Karo Hukum ESDM,” kata Johanis Tanak kepada detikcom, Kamis (13/4/2023).

Tanak mengatakan percakapan itu terjadi sebelum dia menjabat di KPK. Tanak mengatakan tidak mungkin dia sebodoh itu melakukan percakapan bila tahu Idris tengah dalam penyelidikan.

“Kalau pun ada chat saya dengan beliau, saat itu saya belum di KPK dan kalau pun saya sudah di KPK, saat itu belum ada surat perintah lidik terhadap beliau. Sekiranya ada lidik terhadap beliau, mana mungkin sebodoh itu saya mau chat sama beliau,” kata Tanak.

Tanak membeberkan surat perintah penyelidikan terhadap Idris Sihite tertanggal 5 April 2023. “Seingat saya surat perintah lidik terhadap beliau itu tanggal 5 April 2023. Begitu yang sesungguhnya,” kata Johanis.

Percakapan’ bisalah kita cari duit’ itu dimulai dengan perkenalan diri Johanis Tanak kepada Idris. Percakapan itu disebut terjadi pada 12 Oktober 2022.

Tertera jelas nomor telepon Johanis di dalam unggahan kolom percakapan tersebut. Sementara nomor Idris tak terpampang seperti nomor Johanis, hanya tertera keterangan bahwa pengirim pesan balasan tersebut adalah Idris.

Berikut ini isi percakapan keduanya:

Johanis: Selamat Malam Pak Karo, bisa sy tlp. Salam Sehat J. Tanak

Idris: Malam Pa

Johanis: Waduh, masi bisalah kita cari duit, saya sdh buka kantor dgn teman, tp sy madi main di belakang layar, kita bisa bergabunglah main di belakang layar RHS cuma tuk konsumsi kita aja

Idris: Mantaaaaap pak

Johanis: Iya, sy pun agak terlambat tp sejak thn 2012 sy mulai diminta teman2 tuk bantu2 di perusahaan mereka tp tdk full time. Hal tsb sy lakoni krs sy sadar bhw tdk ada pimpinan Kejaksaan yg mau perhatikan kita, jd sy perlu berpikir n menyikapi langkah yg tepat tuk mengatasi kebutuhan hidup di Jkt ini yg penuh tantangan hidup.

Baca Juga:   Buntut Polri vs KPK Bikin Suasana Tak Sehat di KPK

Sekarang sy mulai coba buka kantor dgn teman, salah 1 kawan saya marga purba, bukan dr Kejaksaan. Kerjaan sy carikan klien, diskusi dgn klien n ikut membuat konsep yg akan dikerjakan nanti teman2 yg maju siang atau negosiasi dgn pihak lawan.

Kalau kita cuma harap gaji, ras (chat terputus)

Percakapan keduanya disebut kembali dilakukan pada 24 Februari 2023. Kali ini Johanis disebut kembali membuka pecakapan dan berupaya mengajak Idris bertemu secara tatap muka.

Johanis: Malam pak Karo, salam sehat. Kapan sy bisa berjumpa

Idris: Klo boleh tau terkait ap ya pak

Johanis: Saya mau diskusi soal IUP

Idris: Apa yg bs diolah?

Johanis: Saya mau diskusi aja dulu dr aspek hukumnya. Setidak tidaknya bapak termasuk ahli hukumnya. Terkait dengan 2 putusan peradilan yg sdh inkrah pak, kt mau lanjut operasional

Idris: Y besok kita bhaslah.(SW)