Di sisi lain.Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mengatakan dana otonomi khusus (otsus) Papua sangat besar. Dia menyebut dana yang digelontorkan pemerintah pusat sejak 2001 untuk otsus mencapai Rp 1.000,7 triliun.

Mahfud menilai pembangunan Papua masih jalan di tempat meski dana otsus sudah digelontorkan dalam nominal besar. Hal itu disebabkan dana otsus diduga dikorupsi.

“Sekarang di Papua itu ada infrastruktur jalan dan lain-lain, itu proyek PUPR, pemerintah pusat. Proyek PUPR, saya sudah cek. Yang dari dana otsus banyak yang dikorupsi,” jelas Mahfud kepada wartawan saat berada di Unisma.

Mahfud mengatakan memang tidak semua dana otsus Papua itu dikorupsi. Tapi tetap saja hal itu berimbas pada perkembangan pembangunan di Papua.

“Tentu tidak semuanya, tetapi banyak yang dikorupsi seperti ini. Bayangkan, Rp 1.000,7 triliun. Rp 1.000,7 triliun itu tidak jadi apa-apa, rakyatnya tetap miskin,” tambahnya.

Kuasa hukum Gubernur Papua Lukas Enembe, Aloysius Renwarin, mengakui kliennya bermain kasino. Lukas Enembe bermain kasino di Singapura.