Lukas Enembe, Tersangka Korupsi Suka Judi Padahal Rakyatnya Miskin

JAKARTA – Lukas Enembe, tersangka korupsi suka judi padahal rakyatnya miskin. Tentunya ini sangat miris dan membuat kita geram. Dan dugaan korupsi buat judi ini diungkap Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Lukas Enembe ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh KPK terkait gratifikasi dan sogokan. Lukas juga diduga korupsi dana APBD dandana Otsus.

Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) pun membeberkan momen ketika Gubernur Papua Lukas Enembe bermain kasino di Malaysia hingga Filipina. MAKI juga menyinggung masyarakat Papua yang masih miskin, tetapi pemimpinnya malah bermain judi.

“Di saat masyarakat Papua ini masih miskin, kok pemimpinnya berjudi. Yang diduga bahkan sampai di angka Rp 560 miliar,” kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman, Sabtu (24/9/2022).

Lalu, Boyamin juga menyoroti soal rekening kasino Lukas Enembe yang disebut mencapai Rp 560 miliar. Dia menyebut PPATK tak mungkin sembarang menyebut jumlah angka tersebut.

“Dan PPATK saya yakin itu nggak mungkin ngawur mengeluarkan statement nilai uangnya itu, meskipun dibantah lawyer Lukas Enembe,” ujarnya.

Baca Juga:   Lukas Enembe Bakal Kerahkan Massa dengan Tagline "Save Lukas"

Di sisi lain.Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mengatakan dana otonomi khusus (otsus) Papua sangat besar. Dia menyebut dana yang digelontorkan pemerintah pusat sejak 2001 untuk otsus mencapai Rp 1.000,7 triliun.

Mahfud menilai pembangunan Papua masih jalan di tempat meski dana otsus sudah digelontorkan dalam nominal besar. Hal itu disebabkan dana otsus diduga dikorupsi.

“Sekarang di Papua itu ada infrastruktur jalan dan lain-lain, itu proyek PUPR, pemerintah pusat. Proyek PUPR, saya sudah cek. Yang dari dana otsus banyak yang dikorupsi,” jelas Mahfud kepada wartawan saat berada di Unisma.

Mahfud mengatakan memang tidak semua dana otsus Papua itu dikorupsi. Tapi tetap saja hal itu berimbas pada perkembangan pembangunan di Papua.

“Tentu tidak semuanya, tetapi banyak yang dikorupsi seperti ini. Bayangkan, Rp 1.000,7 triliun. Rp 1.000,7 triliun itu tidak jadi apa-apa, rakyatnya tetap miskin,” tambahnya.

Kuasa hukum Gubernur Papua Lukas Enembe, Aloysius Renwarin, mengakui kliennya bermain kasino. Lukas Enembe bermain kasino di Singapura.

Baca Juga:   Erick Thohir Tegas Akan Pecat dan Penjarakan Dirut Taspen Bila Terbukti Korupsi

“Pak Lukas itu kasino itu kan, dia pergi berlibur dan memang main,” kata Aloysius saat dihubungi, Rabu (21/9).

Aloysius mengatakan Lukas bermain kasino hanya sebagai sarana hiburan semata. “Itu kan pergi main kasino, main-main seperti kita main game gitu. Iya, itu saja (sekadar main-main saja),” ujarnya.(SW)