Vaksin Cacar Masih Efektif Cegah Orang Tertular Cacar Monyet

JAKARTA – Bagi mereka yang pernah divaksin cacar air rasanya patut bersyukur. Sebab, vaksin cacar masih efektif cegah orang tertular cacar monyet.

Masih ingat era 70 – 80an saat terjadi banyak orang terkena penyakit cacar air? Saat itu vaksin cacar diberikan dan pemerintah menggalakkan program vaksinasi cacar.

Nah, bagi mereka yg hidup di era tersebut dan pernah divaksin cacar, tak usah risau dengan adanya cacar monyet.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyatakan hingga saat ini belum ada kasus cacar monyet di Indonesia. Menurutnya, salah satu penyebabnya adalah efek perlindungan dari vaksin cacar.

“Tapi berita bagusnya adalah sampai sekarang update yang kami terima, untuk orang yang dulu sudah divaksin cacar, seperti saya dulu pernah divaksin cacar, berbeda dengan COVID itu vaksin cacar berlaku seumur hidup,” ujar Menkes dalam acara Economic Outlook 2022 CNBC Indonesia TV, Senin (8/8/2022).

“Ini (vaksin cacar air) masih bisa memberikan perlindungan juga terhadap monkeypox,” terangnya. “Itu kenapa kok Indonesia masih belum keluar ya mungkin sudah terlindungi oleh vaksinasi ini,” sambungnya.

Baca Juga:   PT JRBM Perkuat Penerapan Prokes Covid-19 untuk Karyawan

Ia juga menambahkan, pemerintah telah membeli obat-obatan antivirus cacar monyet yang akan segera bisa digunakan ketika terjadi kasus konfirmasi cacar monyet.

“Dan juga obat-obatannya antivirus, ini obat-obatannya antivirus sudah ada, dan kita sudah datangkan seharusnya dalam seminggu harusnya sudah masuk,” beber Menkes Budi. “Jadi kalau ada orang yang terkena kita bisa treatment pakai obat-obatan ini,” pungkasnya

WHO sebelumnya telah menetapkan cacar monyet atau monkeypox sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau kedaruratan kesehatan dunia.

Berbeda dengan COVID-19 yang memang merupakan penyakit baru, muncul pertama kali di 2019, cacar monyet sudah ada jauh sebelumnya. Pertama kali diidentifikasi pada monyet di laboratorium pada 1958, kasus pertama cacar monyet pada manusia ditemukan di Republik Demokratik Congo pada 1970.

Penyakit ini disebabkan oleh virus yang masih berkerabat dengan smallpox atau cacar. Vaksin cacar yang pernah diberikan dalam upaya mengeradikasi cacar pada 1970-an diyakini memberikan kekebalan pada kelompok yang pernah menerimanya.

Dibandingkan COVID-19 yang muncul ketika belum ada vaksinnya sama sekali, maka risiko cacar monyet untuk menjadi pandemi dinilai lebih kecil.(SW)