JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan nilai ekspor nikel melompat naik menjadi Rp 500 triliun usai hilirisasi dilakukan. Padahal sebelumnya, menurut jokowi, nilai ekspor nikel hanya sekitar Rp 30 triliun.
Hal ini ditekankan Jokowi karena masih banyak salah paham terkait hilirisasi yang dituding hanya menguntungkan satu pihak saja. Jokowi pun menegaskan Indonesia juga mendapatkan keuntungan yang banyak dari dibangunnya industri smelter.
“Saat sebelum dibangun industri smelter, kita mengekspor mentah bertahun-tahun. Ekspor yang hanya mentahan nikel, nilainya setiap tahun kurang lebih Rp 30 triliun. Begitu smelter dibangun ekspor kita mencapai Rp 500 triliun,” kata Jokowi dalam acara Pembukaan Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, disiarkan langsung lewat YouTube tvMU Channel, Jumat (1/3/2024).
Dengan nilai ekspor yang melonjak tinggi itu, Jokowi menekankan bukan hanya perusahaan smelter saja yang mendapatkan keuntungan, tapi Indonesia juga. Adapun penerimaan lain yang didapatkan Indonesia, yakni pajak perusahaan, pajak penghasilan karyawan, hingga pajak penerimaan bukan negara (PNBP).
Tinggalkan Balasan