Kabarfaktual.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat terkait kemungkinan libur sekolah selama bulan Ramadan 2024.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sarjoko, menyampaikan bahwa kebijakan mengenai libur Ramadan ini masih menunggu arahan dari pemerintah pusat.

“Untuk libur Ramadan, kami masih menunggu kebijakan dari pusat,” ujar Sarjoko melalui sambungan telepon di Jakarta pada Jumat (10/1/2025).

Wacana mengenai libur sekolah saat Ramadan sebelumnya disampaikan oleh Wakil Menteri Agama, Romo HR Muhammad Syafi’i.

Meskipun ia mengonfirmasi adanya pembicaraan mengenai hal ini, ia juga menegaskan bahwa pembahasan lebih lanjut masih belum dilakukan.

Menteri Agama, Nasaruddin Umar, juga mengungkapkan bahwa wacana libur sekolah selama Ramadan masih dalam tahap kajian oleh pihak terkait.

Pada tahun 1999, Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), pernah menerapkan kebijakan serupa, yang bertujuan memberikan kesempatan bagi siswa untuk lebih fokus pada pembelajaran agama Islam serta memperdalam ibadah.

Pada masa itu, Gus Dur juga mendorong sekolah-sekolah untuk menyelenggarakan kegiatan pesantren kilat agar liburan tidak hanya dijadikan waktu kosong.

Wacana libur sekolah selama Ramadan ini mendapat tanggapan positif dari sebagian masyarakat.

Salah satunya adalah Novi, seorang ibu rumah tangga asal Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Ia mengungkapkan bahwa ia mendukung kebijakan tersebut jika benar-benar diterapkan, terutama karena anaknya masih duduk di bangku SD.

“Setiap tahun setelah sahur dan salat Subuh, anak-anak saya cenderung tidur lagi. Ketika waktu sekolah tiba, mereka sulit dibangunkan karena alasan ngantuk,” kata Novi.

Novi juga menilai bahwa kebijakan libur saat Ramadan dapat memberikan keuntungan bagi anak-anak yang berpuasa, dengan lebih banyak waktu untuk beribadah.

“Jika libur diberikan selama Ramadan, mungkin bisa diterapkan sistem PJJ (Pendidikan Jarak Jauh) atau belajar daring, seperti yang dilakukan selama pandemi COVID-19.

Ini akan memungkinkan anak-anak tetap belajar tanpa harus keluar rumah,” tambahnya.