KEDIRI – Nahdlatul Ulama (NU) tidak akan pernah dan tidak boleh dicatut atau dibawa ke dalam ranah politik, terutama dalam urusan capres 2024. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kembali menegaskan hal itu.

Tampaknya kali ini NU berbeda dengan era sebelumnya. Jika sebelumnya banyak yang mengatasnamakan NU, bahkan Wapres sekarang pun dari NU. Kini apakah benar NU bebas dari politik atau hanya sekadar omdo?

Penegasan tentang sikap politik NU yang tak mau dibawa ke ranah politik 2024 diutarakan Ketua Umum (Ketum) PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat mengisi acara Halaqah Fikih Peradaban di Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri.

Menurut ulama yang akrab disapa Gus Yahya, bila ada calon presiden dari NU itu atas nama prestasi dan kredibilitas serta track record-nya sendiri. Bukan atas nama NU.

“Berkali-kali saya nyatakan, tidak ada capres atau cawapres atas nama NU,” kata Gus Yahya, Sabtu (21/1/2023).

Ketika disinggung soal pemimpin yang cocok untuk memimpin bangsa Indonesia ke depan, Gus Yahya mengatakan yang penting amanah dan punya kapasitas. Menurutnya, masyarakat bisa membandingkan siapa yang sesuai jadi presiden maupun wakil presiden.