Ada Pesan Politik Dibalik Pamernya Gibran Berfoto dengan Anies, Prabowo, Ganjar dan Puan

JAKARTA -Ada pesan politik yang ingin disampaikan dibalik pamernya Gibran berfoto dengan Anies, Prabowo, Ganjar dan Puan. Pesan itu tersirat agar bangsa Indonesia menjaga persatuan.

Seperti diketahui Wali Kota Solo yang juga putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, menemui sejumlah figur yang potensial maju Pilpres 2024. Mereka yang bertemu Gibran yakni Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, calon presiden NasDem Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPR RI Puan Maharani.

Gibran mengunggah sejumlah foto makan bersama para tokoh. Di antaranya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Anies Baswedan hingga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ini dimaknai Gibran tengah mengirim pesan politik

“Foto2 mukbang bersama para tokoh2 idola saya,” cuit Gibran lewat akun Twitternya @gibran_tweet, Kamis (17/11/2022).

Gibran tampak mengunggah tiga foto soal makan bersama tokoh. Dalam foto-foto makan itu tampak Gibran menggunakan pakaian dengan tema yang berbeda.

Misalnya ketika foto bersama Prabowo tampak Gibran mengenakan kemeja krem yang dipadukan dengan kaos hitam. Sedangkan Prabowo tampak memakai kemeja putih.

Prabowo dan Gibran tampak duduk semeja dan saling berbincang. Ada botol mineral berwarna hijau dan beberapa mangkok dalam foto itu.

Kemudian ketika berfoto dengan Ganjar, Gibran memakai kemeja batik lengan panjang berwarna biru. Sedangkan Ganjar tampak menggunakan kaos putih dan terlihat tersenyum ke arah makanannya.

Foto2 mukbang bersama para tokoh2 idola saya pic.twitter.com/PY2rxuFcX1

— Gibran Rakabuming (@gibran_tweet) November 16, 2022
Gibran dan Ganjar tampak berfoto di warung makan sate kambing. Ada tulisan ‘Sate Kambing Pak Dahlan’ Sumber di dinding warung tersebut.

Baca Juga:   Susno Duadji Gabung PKB, Ini Alasannya

Pada foto ketiga, Gibran mengunggah fotonya bersama Anies Baswedan. Foto ini diambil saat keduanya menghadiri Haul Habib Ali bin Muhammad bin Al-Habsyi di Pasar Kliwon, Selasa (15/11) lalu.

Dalam foto ini Gibran tampak mengenakan kemeja koko warna hijau dan berpeci hitam. Dia duduk satu deret dengan Anies dan dua tokoh lain.

Gibran juga mengunggah fotonya makan semeja dengan Ketua DPR Puan Maharani. Dalam foto ini Gibran tampak mengenakan kemeja batik lengan panjang warna cokelat, sedangkan Puan tampak memakai kemeja putih.

Pesan politik apa yang akan Gibran sampaikan saat memamerkan pertemuan tersebut?

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menyebut aksi tersebut merupakan gaya politik Gibran. Dia menyebut Gibran memang tengah merawat komunikasi dengan para figur potensial, khususnya 3 sosok yang berada dalam satu gerbong dengan Gibran.

“Itu politik anak presiden. Gibran bertemu Prabowo, Ganjar, dan Puan perkara biasa karena berada di gerbong yang sama. Gibran sepertinya ingin merawat komunikasi politik dengan 3 sosok yang potensial maju pilpres 2024. Yang memantik keramaian karena Gibran bertemu Anies, sosok antitesa Jokowi. Tapi Gibran mau berjumpa dengan Anies,” kata Adi Prayitno saat dihubungi, Kamis (17/11/2022).

Adi Prayitno melihat Gibran memang harus bertemu dengan semua elite politik, termasuk pihak oposisi seperti Anies Baswedan. Langkah itu, kata Adi, menandakan Gibran ingin matang secara politik.

“Gibran sepertinya ingin matang secara politik yang harus menjalin komunikasi politik dengan semua elite. Termasuk elite oposan seperti Anies. Gibran terlihat berbeda dengan mayoritas sikap politik kubu pemerintah yang mayoritas alergi dengan Anies. Tentu ini positif meski tak ada efek apapun secara elektoral karena Gibran dan Anies berada di kolam yang berbeda, tapi setidaknya di permukaan antar kubu yang berseberangan terlihat akur,” ucapnya.

Baca Juga:   Dukung Prabowo-Gibran, Perangkat Desa Bersatu Dilaporkan ke Bawaslu

Lebih lanjut, Adi menerka Gibran sebetulnya sedang meniti karier politik untuk masa depan dengan menemui sejumlah figur potensial di Pilpres 2024. Pasalnya, Gibran mulai sadar dirinya tidak bisa selamanya jadi anak presiden.

“Gibran mulai menata jalan panjang karier politiknya ke depan. Saat ini Gibran mungkin jadi magnet politik karena anak presiden. Semua orang terlihat butuh ketemu Gibran sebagai bahasa komunikasi politik ke Jokowi, tapi Gibran tak selamanya jadi anak presiden. Pasca 2024 Gibran seperti kebanyakan orang di negara ini,” jelasnya.

“Bukan lagi anak presiden, dan bukan anak ketum partai. Dan kebetulan jadi Wali Kota Solo. Politik Gibran mesti dibaca dalam konteks ini. Membangun komunikasi politik dengan semua pihak untuk merawat stamina politiknya ke depan,” lanjut Adi.(SW)