JAKARTA – Jika Golkar koalisi dengan Gerindra, PPP tak khawatir ditinggalkan. Bahkan PPP merasa senang karena akan semakin memperkuat koalisi Indonesia bersatu (KIB).
Golkar, PAN dan PPP memang telah sepakat berkoalisi dalam KIB. Meski belum bicara Capres, namun tampaknya PPP bakal Ikhlas menerima pasangan Prabowo – Airlangga bila itu terjadi.
Seperti diketahui, Gerindra membuka lebar peluang koalisi dengan Golkar usai pertemuan Prabowo Subianto dengan Airlangga Hartarto. PPP mengatakan membentuk kesepahaman di luar Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sah-sah saja.
“Kita memahami membuat kesepahaman di KIB itu untuk menjalin komunikasi dengan partai lain, bagi kami Golkar menjalin komunikasi dengan Gerindra hal biasa. Sama halnya dengan PPP komunikasi dengan partai di luar KIB dalam konteks membangun kesepahaman, kalau kemudian ujungnya berkoalisi ya bagus-bagus saja,” kata Ketua DPP PPP Achmad Baidowi (Awiek) kepada wartawan, Kamis (22/9/2022).
“Kalaupun tidak berkoalisi itu bagian dari komunikasi politik untuk mencairkan suasana biar politik kita tidak membeku,” lanjutnya.
Awiek menyebut mengajak Golkar berarti sepaket dengan KIB. Jika ujungnya Golkar sepakat bekerja sama dengan Gerindra, KIB pun akan ikut di dalamnya.
“Kira-kira seperti itu, karena KIB juga sudah menguat kerja sama dengan koalisi, sampai saat ini koalisi itu kita saling jaga satu sama lain. Adapun penjajakan komunikasi, KIB bisa ikut di dalamnya,” ujarnya.
Awiek mengatakan pihaknya tidak khawatir ditinggal dengan Golkar. “Sejauh ini belum ada yang meninggalkan satu sama lain,” ujarnya.
Sebelumnya, Prabowo dan Airlangga sempat bertemu empat mata di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (19/9/2022). Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut ada materi terkait pemilu 2024 yang dibahas keduanya.
“Pertemuan kemarin itu antara Menko Perekonomian dan Menteri Pertahanan RI, tersebut juga membahas isu-isu terkini bangsa kita, tidak hanya membahas Pemilu 2024,” kata Dasco dalam keterangan tertulis, Kamis (22/9/2022).
Dasco turut merespons pernyataan Airlangga yang menyatakan bahwa parpolnya sangat mungkin memikat Gerindra untuk bergabung koalisi. Menurut dia, pernyataan Airlangga itu hal yang wajar.
“Menurut saya pernyataan beliau lazim dan wajar,” kata Dasco.
Dasco lantas bicara soal konstelasi peta koalisi menjelang Pilpres 2024. Dia menyadari, saat ini Golkar sudah membentuk KIB bersama PAN dan PPP, dan Gerindra sudah bergandengan tangan dengan PKB.
Namun menurutnya perjalanan masih cukup panjang, pendaftaran capres pun baru dimulai September 2023. Karena itu, lanjut Dasco, konstelasi politik masih bisa berubah apalagi demi kemajuan bangsa.
“Saya memegang teguh prinsip bahwa membangun bangsa kita yang besar ini membutuhkan gotong royong dari semua kelompok. Membangun Republik ini tidak bisa sendiri-sendiri apalagi dalam kelompok kecil, harus bersama-sama demi Indonesia,” ujar Dasco.
Lantas, apakah Gerindra membuka peluang untuk berkoalisi dengan Golkar nantinya?
“Ya terbuka lebar dong, koalisi dengan Golkar, dengan mana saja kalau satu visi. Kan begitu,” jawab Dasco.(SW)