Ulama PKB Minta Sudah Ada Nama Capres dan Cawapres Sebelum Ramadhan

JAKARTA – Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan para ulama mendukung penuh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin maju di Pilpres 2024. Selain itu, Jazilul mengatakan para ulama juga mendorong Cak Imin untuk segera menentukan pasangan presiden yang memenuhi syarat.

“Hasil dari pertemuan Ijtima’ Ulama ini mendorong agar Gus Muhaimin maju menjadi capres atau cawapres 2024. Dan segera menentukan pasangannya dan ini yang ditunggu-tunggu,” kata Jazilul di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Sabtu (14/1/2023).

Jazilul Fawaid mengatakan para ulama meminta PKB untuk segera menentukan nama capres-cawapres yang akan diusung pada Pemilu 2024. “Tadi menjadi masukan yang pertama akan dibahas oleh DPP PKB untuk menindaklanjuti koalisi dengan Gerindra tentunya, seperti apa. Tapi ini agak rahasia, para kiai memberikan limit waktu untuk memutuskan. Tapi limitnya nanti lah ya. Limitnya sesegera mungkin tapi ada limitnya. Kalau bisa yang sebelum puasa, sebelum Maret berarti ya. Paling lambat,” kata Jazilul.

Menurutnya, para ulama meminta untuk segera ada nama capres-cawapres lantaran agar mereka dapat menjadi juru kampanye. Dia menyebut hal itu agar saat bulan Ramadhan, para ulama sudah dapat menyosialisasikan capres-cawapres yang diusung.

“Menurut pandangan para kiai, semakin cepat pasangan presiden dan wakil presiden, para kiai ini menjadi juru kampanye am. Apa yang mau dijuru kampanye kan kalau belum ada pasangannya,” katanya.

Baca Juga:   RK dan Ahmad Sahroni Sahut-sahutan di Medsos

“Nanti bulan puasa, Ramadan, nanti akan ada event keagamaan ya, bulan puasa, nah itu sudah bisa kampanye lah kira-kira. Ini presiden ku, misalkan, Gus Muhaimin. Wapresnya siapa. Begitulah,” lanjutnya.

Meski begitu, Jazilul mengatakan PKB akan merumuskannya terlebih dulu dengan Partai Gerindra. Jika tidak menemukan kesepakatan, Jazilul berkata PKB ada peluang untuk bersama partai lain.

“Di dalam koalisi bersama Gerindra itu kan ada poin 4 untuk memperluas partai koalisi, siapa taHu nanti ada partai yang lain, kita belum tahu ya, misalkan partai yang belum ada, Golkar, partai-partai baru, KIB misalkan, atau ini semua dinamis,” ungkapnya.

“Jadi apa namanya, kesepakatan dengan Gerindra itu atau pun fakta kerjasama dengan Gerindra, itu tetap kami hormati dan tentu para kiai mendorong untuk bergerak,” sambungnya.

Sebelumnya, Ijtima’ Ulama Nusantara resmi ditutup dan menghasilkan sejumlah rekomendasi. Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB, Maman Imanulhaq, mengatakan salah satu rekomendasinya ialah mendukung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk maju sebagai calon presiden 2024.

“Ada masukan-masukan penting dari para peserta, dari Pak Kiai dan Bu Nyai, ini tentang kriteria kepemimpinan di 2024, yaitu soal kecerdasan, soal amanah, soal kemampuan komunikasi, terutama salah satu yang kita kritisi adalah soal komunikasi kepada publik yang lebih transparan,” ujar Maman, Sabtu (14/1/2023).

Baca Juga:   Airlangga Tegaskan Ridwan Kamil Tetap Diplot Gubernur Bukan Cawapres

“Tapi kami tidak menentukan siapa, tapi lebih jelas Ijtima Ulama ini mengamanatkan kepada Gus Muhaimin untuk menentukan siapa dan kami tetap mendukung Gus Muhaimin tetap capres atau cawapres di kepemimpinan nasional di 2024,” sambungnya.

Maman menjelaskan Ijtima’ Ulama Nusantara juga disepakati akan menjadi forum yang mewadahi seluruh Kiai terkait perpolitikan di Indonesia. Para peserta Ijtima’ Ulama Nusantara itu akan menjadi juru kampanye nasional.

“Yang kedua, kita akan melakukan pemasukan-pemasukan publik melalui para Kiai, para ibu Nyai ini sehingga keputusan yang paling penting adalah di sini semua peserta dari Ijtima Ulama Nusantara ini menjadi juru kampanye nasional,” katanya.(SW)