PELAKSANAAN Musyawarah Wilayah (Muswil) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Sulut ke XI dan Latihan Manajemen Dakwah (LMD) I yang digelar Senin (15/11) kemarin, dihadiri langsung Ketua DPP BKPRMI, H. Said Aldi Al Idrus, Gubernur Sulut, Olly Dondokambey diwakili Kepala Biro Pembangunan, Abdullah Mokoginta, Ketua DPP LMI, Pdt Hanny Pantouw dan seluruh pengurus BKPRMI se-Sulut.
Menariknya dari kegiatan pembukaan Musyawarah dan LMD I tersebut, hadir juga mantan Ketua Badan BKPRMI Sulut, Fachruddin Noh. Kehadirannya menuai pujian dari Ketua Karateker BKPRMI Sulut, Hi Rusdi Umar maupun Ketua Umum DPP BKPRMI, Hi Said Aldi Al Idrus. Fachruddin Noh pun diminta oleh Ketua Karateker BKPRMI Sulut, Hi Rusdi Umar untuk tampil di atas panggung bersama pengurus karateker lainnya.
Rusdi mengatakan, kehadiran mantan Ketua DPP BKPRMI Sulut ini merupakan bentuk kebesaran hati dari seorang kader. “Kalau ini terjadi pada saya, saya tak mampu untuk datang hadir,” terangnya. Begitupun dikatakan Ketua Umum DPP BKPRMI, Hi Said Aldi Al Idrus bahwa Fachruddin Noh telah banyak berbuat untuk organisasi ini. Banyak bantuan yang telah diberikan dan hal ini layak diapresiasi. Saya berharap, kepengurusan BKPRMI Sulut hasil Muswil ini bisa menjadikan Fachruddin sebagai contoh yang baik,” tegasnya.
Fachruddin Noh sendiri kepada wartawan mengatakan bahwa baginya BKPRMI bukan ladang emas atau ladang minyak, melainkan ladang amal. “Oleh karena itu saya tidak merasa risih hadir di pembukaan Muswil ke XI dan LMD I ini. Saya adalah sebenar-benarnya kader BKPRMI. Dan BKPRMI adalah ladang amal bagi Saya. Jadi rugi jika Saya keluar dari BKPRMI. Saya menilai, siapapun yang keluar dari BKPRMI, itu artinya mereka merugi. Sebab, ladang amalnya berkurang,” akunya.
Fachruddin juga mengimbau peserta Muswil ke XI ini bisa memilih kader terbaik untuk menjadi Ketua DPW BKPRMI Sulut berikutnya. “Sebagai Ketua BKPRMI Sulut satu periode lebih sudah menjadi kebanggaan bago saya. Siapa saja yang merasa diri adalah pemuda terbaik, coba saja pimpin BKPRMI Sulut satu periode atau lebih,” tutup Fachruddin yang juga mantan Komisioner KPU Sulut ini.(ale/*)
