Anies Beberkan Kriteria Cawapres yang Akan Dipilihnya

JAKARTA – Bakal calon presiden di Pilpres 2024, Anies Baswedan, mengungkapkan kriteria calon wakil presiden ( cawapres ) yang akan dipilihnya nanti.

Adapun ini disampaikannya saat menghadiri acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Ummat, di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Selasa (14/2/2023).

“Bicara kriteria, kami melihatnya begini. Tiga yang pertama, teknokratik. Dua yang terakhir terkait arah kerja,” kata Anies.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjabarkan yang dimaksud dengan kriteria teknokratik, yakni memiliki kontribusi siginifikan pada pemenang.

Kriteria kedua, bisa memperkuat barisan koalisi untuk perubahan. Tiga, bisa membantu menjalankan pemerintahan dengan efektif.

“Kemudian keempat, adalah memiliki garis perubahan yang sama bahwa ini adalah pasangan yang menawarkan perubahan. Yang kelima, tentu saja chemistry kerja bersama yang solid,” ungkap Anies.

Kendati demikian, dia mengaku, bahwa dirinya belum menemukan sosok cawapres yang tepat.

Anies menyebut, proses pencarian terus dilakukan dan terus mendengar aspirasi dari berbagai pihak, termasuk dari Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi.

“Jadi lima ini, dan kita belum tahu, saya juga belum tahu bagaimana nantinya, tapi doakan prosesnya bisa berjalan dengan baik, tentu akan mendengarkan (masukan) dari semua. Harapannya juga mendengar dari Pak Ketum,” kata dia.

Baca Juga:   Rendi Salim: Sultra Di Ombang Ambing Bencana

Sebelumnya, Populi Center merilis hasil survei terbarunya terkait dinamika politik dan elektabilitas calon presiden (Capres) jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hasilnya, dalam simulasi empat tokoh capres terdapat hasil berbeda untuk masing-masing sosok yang menempati urutan teratas.

“Pada simulasi empat tokoh pertama, Ganjar Pranowo mendapat suara tertinggi dengan total 32,2 persen, disusul oleh Prabowo Subianto 28,4 persen, kemudian Anies Baswedan 17,6 persen dan Ridwan Kamil 15,6 persen. Sementara itu, 9,4 persen responden mengaku belum bisa memutuskan pilihan dan 0,8 persen responden menolak untuk menjawab,” ujar Peneliti dari Populo Center Nurul Fatin saat memaparkan hasil survei secara daring, Senin (13/2/2023).(SW)