Polisi Bela Diri Sebut Suporter Sudah Anarkis dan Membahayakan Jiwa

JAKARTA- Polisi bela diri sebut suporter sudah anarkis dan membahayakan. Menurut sumber di Polda Jatim aksi anarkis suporter sudah sampai tahap membahayakan jiwa.

Berikut kronologi kejadian versi polisi seperti disampaikan Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta

1. Pukul 21.58 Wib setelah pertandingan selesai, pemain dan official Persebaya Surabaya dari lapangan masuk ke dalam kamar ganti pemain dan dilempari oleh Aremania (nama kelompok suporter Arema) dari atas tribun Stadion Kanjuruhan dengan botol air mineral dan lain lain.

2. Pukul 22.00 Wib saat pemain dan official Pemain Arema FC dari lapangan berjalan masuk menuju kamar ganti pemain, suporter Aremania turun ke lapangan dan menyerang pemain dan official Arema FC. Oleh petugas keamanan dilindungi dan dibawa masuk ke dalam kamar ganti pemain.

3. Selanjutnya suporter Aremania yang turun ke lapangan semakin banyak dan menyerang aparat keamanan. Aremania semakin brutal dan terus menyerang aparat keamanan serta diperingatkan beberapa kali tidak dihiraukan. Penyerangan suporter ini sudah sampai tahap membahayakan jiwa.

Kemudian aparat keamanan mengambil tindakan dengan menembakkan gas air mata ke arah Aremania yang menyerang tersebut. Kemudian Aremania yang berada di tribun berlari membubarkan diri keluar stadion.

Baca Juga:   Tragedi Stadion Kanjuruhan, Perlunya Polisi Dibriefing Lebih Mendalam Aturan FIFA

4. Kemudian pihak keamanan masuk ke dalam loby dalam Stadion Kanjuruhan dan standby di loby depan pintu VIP.

5. Sekira pukul 22.30 Wib saat rombongan pemain dan official Persebaya Surabaya dengan menggunakan Rantis dan pengawalan akan bergerak meninggalkan Stadion Kanjuruhan. Aremania menghadang dengan meletakkan pagar besi pembatas di jalur sebelum pintu keluar stadion.

Kendaraan dilempari dengan paving blok, botol air mineral, batu, kayu dan lain lain.

Kemudian Aremania juga merusak 2 unit Mobil Patwal Sat Lantas dan membakar 1 unit Truk Brimob dan 2 unit Mobil di pintu masuk depan Stadion Kanjuruhan.

Selanjutnya Aremania yag menghadang tersebut dibubarkan oleh aparat keamanan dengan menembakkan gas air mata. Rombongan tertahan karena jalan masih dihadang oleh pagar besi pembatas pada jalur yang dilalui.

Jumlah korban tewas secara resmi diumumkan 127 orang, tetapi ada kemungkinan berkembang karena ratusan korban masih di rawat di rumah sakit.

6. Akibat kejadian tersebut banyak Aremania dan aparat keamanan yang mengalami luka-luka.

Baca Juga:   Catatan Buku Hitam Sambo yang Kini Jadi Teka-Teki

Aremania yang mengalami luka luka dan sesak nafas dirawat ruang Medis Stadion Kanjuruhan. Karena korban terlalu banyak dan ruang medis tidak bisa menampung, selanjutnya korban di bawa ke Rumah Sakit di wilayah Kepanjen antara lain RS Kanjuruhan, RS Wava Husada, RS Hasta Husada dan RS lain.

Korban dibawa menggunakan kendaraan ambulance, truk Polres Malang, truk Yon Zipur 5 Kepanjen, truk Kodim dan kendaraan lainnya.(SW)